Pengelolaan Sampah di TPA: Proses, Tantangan, dan Solusi Berkelanjutan

pengelolaan sampah di TPA

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) memegang peranan penting dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan meningkatnya volume sampah setiap tahun, terutama di wilayah perkotaan, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan di TPA menjadi hal yang krusial.

Melansir dari laman https://dlhbali.id/, artikel ini membahas bagaimana pengelolaan sampah dilakukan di TPA, mulai dari proses awal hingga tantangan yang dihadapi serta solusi untuk masa depan.

Proses Pengelolaan Sampah di TPA

Pengelolaan sampah di TPA dimulai sejak sampah dikumpulkan dari sumbernya, seperti rumah tangga, pasar, perkantoran, hingga industri. 

Sampah kemudian diangkut oleh armada pengangkut menuju TPA. Setibanya di lokasi, proses pengelolaan dilakukan melalui beberapa tahapan:

1. Penimbangan dan Pencatatan

 Sampah yang masuk biasanya ditimbang terlebih dahulu untuk mencatat volume sampah harian yang masuk ke TPA. Data ini penting untuk evaluasi kapasitas dan perencanaan pengelolaan jangka panjang.

2. Penyortiran Awal 

Beberapa TPA menerapkan penyortiran awal terhadap sampah yang masih bisa didaur ulang atau dimanfaatkan, seperti plastik, logam, dan kertas. 

Namun, penyortiran ini sering kali tidak maksimal karena sebagian besar sampah sudah tercampur sejak dari sumber.

3. Penimbunan dan Penataan 

Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan akan ditimbun secara sistematis. Proses ini biasanya dilakukan secara "sanitary landfill", yaitu menimbun sampah berlapis tanah untuk mengurangi bau, menghindari pencemaran, dan mencegah penyebaran penyakit. 

Namun, banyak TPA di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping (pembuangan terbuka) karena keterbatasan dana dan teknologi.

4. Pengelolaan Lindi dan Gas Metana 

Lindi (air larian sampah) merupakan cairan berbahaya yang harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari tanah dan air tanah. Beberapa TPA dilengkapi instalasi pengolahan lindi. 

Selain itu, gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah juga perlu dikendalikan karena sifatnya yang mudah meledak dan merusak lingkungan. Di beberapa lokasi, gas ini bahkan dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Tantangan dalam Pengelolaan TPA

Pengelolaan sampah di TPA menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan lahan. Banyak TPA yang sudah melebihi kapasitas, menyebabkan penumpukan sampah yang tidak terkendali. Selain itu, minimnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga membuat beban kerja TPA semakin berat.

Masalah lain adalah kurangnya teknologi modern dalam proses pemrosesan. Banyak TPA yang masih menggunakan metode tradisional yang tidak ramah lingkungan. Hal ini diperparah dengan minimnya edukasi masyarakat tentang pentingnya pengurangan sampah dari sumber.  

Solusi Pengelolaan TPA yang Berkelanjutan

Untuk mewujudkan pengelolaan TPA yang berkelanjutan, diperlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Edukasi mengenai pemilahan sampah harus digencarkan agar sampah yang sampai di TPA sudah tersortir.

Pemerintah juga perlu mengalokasikan anggaran untuk modernisasi fasilitas TPA dan menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti sistem sanitary landfill yang benar, insinerator, atau bahkan metode waste-to-energy.

Pengelolaan sampah yang efektif tidak hanya bergantung pada TPA, tetapi juga dimulai dari kesadaran individu dalam mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah.

Dengan pengelolaan yang tepat, TPA tidak hanya menjadi tempat pembuangan, tetapi bisa menjadi pusat pemrosesan yang mendukung kelestarian lingkungan.

Kunjungi website resmi DLH di https://dlhbali.id/ untuk mengetahui info seputar lingkungan hidup lainnya. 

Posting Komentar untuk "Pengelolaan Sampah di TPA: Proses, Tantangan, dan Solusi Berkelanjutan"